Rabu, 28 Oktober 2009

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI

Seperti yang kita ketahui salah satu penyebab utama terjadinya ERA GLOBALISASI adalah karena adanya perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat . Dan itu semua dilaur dugaan semua pihak . Contoh dari perkembangan Teklonogi Informasi yang sebagian sudah menerobos batas-batas fisik antar Negara adalah seperti virtual office, telemedicine, electronic data interchange, electronic commerce, implementasi internet dan intranet . Penggabungan antara telekomunikasi dengan teknologi komputer telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi . Data yang sudah di proses oleh komputer agar menghasilkan sebuah informasi pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk mengolah nya sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia . Tetapi untuk saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik saja.

Untuk Saat ini Tidaklah berlebihan jika salah satu pakar IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: ”seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat Teknologi Informasi”, maka dunia otomotif bisa memproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga kecepatan maximum 10,000 km/jam bahkan bisa lebih dari itu, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar Amerika saja !”. Secara mikro, ada hal yang cukup menarik untuk dipelajari, yaitu bagaimana caranya agar perkembangan evolusi Teknologi Informasi yang ada secara signifikan ini mempengaruhi persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang bergerak di bidang jasa. Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali ditemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat saja, namun dapat didukung juga memakai teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Para ahli sebuah manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern. Karena dengan memakai teori itu agar mudah dimengerti, bahkan masih banyak lagi perusahaan-perusahan yang lain nya yang memakai teori tersebut terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi sumber daya manusianya. Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.


Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan

Untuk mendapatkan keunggulan secara kompetitif perusahaan dapat dibangun dengan cara memakai satu dari tiga disiplin nilai ini. Yang pertama dengan cara operasional prima (operational excellence). Perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya untuk mencapai sebuah biaya yang efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan. Kedua, keakraban dengan pelanggan (customer intimacy). Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan cara menunjukkan pemahaman yang luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor. Ketiga, produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product leadership).Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus agar menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik, dan paling inovatif.Sedangkan dalam manajemen puncak, manajer madya dan karyawan perlu memahami implikasi setiap strategi. Perbedaan tema strategi membutuhkan seperangkat indikator keberhasilan (key performance indicator – KPI) yang berbeda pula. Agar dapat menjalankan bisnis seperti biasa, sehingga mendapatkan hasil yang biasa-biasa saja. Tetapi kalau menjalankan bisnis dengan cara yang luar biasa, dengan disiplin eksekusi strategi, akan memberikan hasil yang lebih baik.
Pada perusahaan dengan orientasi operasional prima (operational excellence), pekerjaan rumah manajemen ialah memastikan seluruh karyawan untuk selalu berpikir mengenai efektifitas biaya. Apakah ada item biaya yang dapat dikurangi. Di mana terjadi pemborosan biaya. Lalu bagaimana bila biaya dikalkulasi berdasarkan aktifitas Pemicu biaya (cost driver) mana yang perlu distudi. Mana aktifitas yang tidak memberi nilai tambah. Aktifitas berbiaya mana yang perlu dihilangkan. Mana item biaya yang paling besar. Apakah ada kemungkinan aktifitas dikerjakan bersama-sama sehinga total biaya lebih murah dan seterusnya. HP secara disiplin menggunakan mainstream strategi ini. Maka kita melihat betapa harga printer dan PDA mereka meluncur turun untuk merangsek pasar. Sedangkan perusahaan dengan orientasi keakraban pelanggan (customer intimacy) maka harus dipastikan semua karyawan memahami dengan benar arti penting pelanggan. Siapakah pelanggan dan bagaimana perilaku pelanggan yang dihadapi. Hal-hal apa yang paling disukai pelanggan. Apa yang membuat pelangan tidak puas dan lari. Bagaimana menciptakan customer delight. Bagaimana membuat pelanggan loyal. Bagaimana meningkatkan wallet share pelanggan. Bagaimana memaksimalkan profitabiltas pelanggan, dan seterusnya. Microsoft meluncurkan Windows XP berbahasa Indonesia.




Strategic Uses of Information Technology

Menciptakan perkembangan terbaru dalam dunia Teknologi Informasi . Agar dapat mengubah cara kerja organisasi untuk menjalankan sebuah bisnis pada saat ini. Dalam perusahaan biaya biasanya mencatat keintiman biaya dengan memanfaatkan internet. Sehingga perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan memakai model bisnis baru seperti pelelangan dan perdagangan distribusi,namun banyak pimpinan senior tidak memiliki alat untuk menilai dan mengkomunikasikan dampak bisnis Teknologi Informasi ini, yang dapat membawa organisasi mereka. Dalam program ini CIO,CTO, dan manajer umum senior belajar untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengkomunikasikan keunggulan kompetitif strategy yg di mungkinkan oleh Technology Informasi yang berkembang pada jaman sekarang ini.

Membangun Customer Focused Bisnis
Customer Focused Bisnis sangat diperlukan dalam membangun organisasi bisnis baru, sehingga para customer akan focus pada satu titik. Pertama pemasaran dan penjualan. Seringkali usaha baru bangkrut karena divisi pemasaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha baru namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adalah melakukan riset pasar, promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan proyek untuk perusahaan. Kedua produksi. Saya rasa Anda sudah paham proses produksi di bidang ini sehingga dapat membuat struktur organisasi yang tepat. Meski demikian, saya menyarankan agar setiap proyek dikelola oleh Manajer Proyek yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek. Manajer Proyek ini sifatnya temporer: ada ketika ada pekerjaan, sehingga tidak perlu ada di struktur organisasi. Namun dalam pekerjaannya Manajer Proyek membawahi seluruh tim produksi seperti desainer dan programmer sekaligus menjadi penghubung ke klien. Ketiga Administrasi dan Keuangan. Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah legal, administrasi, pembuatan invoice, penagihan, pembayaran dan tetek bengek keuangan termasuk mengatur cash flow dan membayar gaji karyawan.
Ketiga divisi itu cukup dipegang oleh masing-masing satu orang. Direksi saya kira cukup satu saja. Demikian pula komisaris.
Perusahaan baru sebaiknya cukup mengkonsentrasikan pada tiga fungsi dasar tersebut. Bersamaan dengan pertumbuhan perusahaan, jika dirasa perlu melakukan reorganisasi, lakukan saja. Ingat: salah satu daya hidup perusahaan kecil ada pada fleksibilitas organisasinya. Oleh karena itu, manfaatkan daya hidup ini sebaik mungkin.

Value Chain & Strategic Informastion System
Agar lebih memahami kegiatan melalui suatu perusahaan yang mengembangkan keunggulan kompetitif dan menciptakan nilai pemegang saham berguna untuk memisahkan system bisnis menjadi serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai yang disebut sebagai value chain, pada tahun 1985 dalam buku competitive advantage, Michael porter memperkenalkan model value chain generic yang umunya untuk membahas berbagai perusahaan. Tetapi dalam point ini juga, semuanya tidak beda jauh dengan Strategic Uses of Information Technology. Hanya saja bagian informasinya lebih di tekan agar pemasarannya jadi lebih baik.


Re-engineering Bussiness Process
Dalam ilmu computer dan manajemen suatu pendekatan yang bertujuan perbaikan dengan cara menaikan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada didalam dan seluruh organiasi. Kunci dari organisasi untuk melihat proses bisnis mereka dari yang bersih sampai persepektif. Dan menentukan bagaimana cara mereka dapat membuat proses ini agar menjadi yang terbaik untuk meningkatkan cara mereka dalam menjalankan bisnis. Dan perlu juga dilakukan penyegaran dalam bisnis agar semuanya tidak monoton dan terkesan asal-asalan, mulai dari sistem organisasi sampai ke aspek produksi harus sering diperbaiki agar lebih baik mutunya.

Menciptakan Virtual Company
Yaitu menciptakan produk atau softwere sendiri untuk mendukung suatu perusahaan. Contohnya seperti pembuatan sebuah Virtual Company,ada beberapa komponen yang dapat digunakan, diantaranya :
• Email : hampir semua company menggunakan email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
• Sistem yang otomatis dan mudah digunakan.
• Menggunakan suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara. otomatis untuk menggantikan pegawai secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
• Digital company.
• Membuat elektronik company secara on-line dengan system online, pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
• Monitoring.
• Mempermudah memonitor apikasi situs web.
• Infrastruktur.
• Sarana infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
• Motivasi.
• Memotivasai user agar on-line.
• User-friendly : user yang memahami tentang tools.

Membangun Knowledge Creating Company
Setelah analisis yang luas, penulis mengidentifikasi hal-hal yang kunci enam perusahaan harus lakukan untuk membuat dan mendukung pengembangan pengetahuan dan penyebaran:
• Upaya inovasi langsung oleh eksekutif memiliki define bidang pengetahuan.
• Mendorong otonomi individu untuk memberikan ruang bagi pengembangan pengetahuan
• Konstan mempertahankan rasa urgensi untuk menghindarkan atau menghilangkan kebiasaaan tertanam
• Memastikan informasi umpan balik
• Melibatkan sebanyak mungkin dalam proses berfikir
• Menerapkan menengah-atas-bawah manajemen,yang melihat manajer menengah sebagai posisi terbaik untuk membentuk sintesis yang realistis eksekutif ,aspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar